KANDANG DAN MAKANAN
A.
Kandang
1.
Kandang
untuk mengumbar
Kalkun membutuhkan
ruangan untuk bergerak dan beraktivitas sehari-hari (termasuk perkawinan).
Untuk itu diperlukan lokasi yang berguna sebagai umbaran. Lokasi umbaran ini
harus dikelilingi pagar yang rapat agar aman. Sebenarnya, kalkun bukan
tergolong hewan yang senang melarikan diri. Penggunaan pagar lebih bermaksud
untuk menjaga keamanan dari tangan jahil dan binatang pengganggu lainnya.
Untuk memelihara 50-70
ekor indukan, kandang umbaran seluas 5x10 meter sudah cukup. Jika kita menanam
sayuran di lokasi kandang ini, maka lokasi tanaman juga perlu dipagar agar
tidak habis oleh kalkun. Sayuran yang biasa dikonsumsi yaitu:
-Sawi
-Kangkung
-Genjer
-Eceng gondok
-Daun pepaya
-Daun pisang
Som jawa
Selada air
Dan sebagainya.
2. Kandang kalkun umur
0-30 hari
Kalkun yang berumur
satu minggu sampai satu bulan membutuhkan kandang boks yang hangat. Kandang
dapat dibuat dari bambu atau kayu, atau kawat strimin dengan rangka kayu.
Kandang kawat sangat membantu jika didaerah kita banyak terdapat hama tikus.
Agar praktis, kandang dibuat ukuran panjang
1 meter, lebar 80 cm, tinggi 40 cm dan kaki-kaki setinggi 10 cm atau
menyesuaikan dengan keadaan. Kandang dengan luasan seperti diatas cukup untuk
menampung 20 ekor kalkun. Sebagai alas kandang, gunakan lapisan koran. Koran
akan menyerap cairan yang berasal dari kotoran atau sisa minuman. Jika koran
sudah jenuh air dan penuh kotoran, kita tinggal angkat, buang dan ganti dengan
koran yang baru.
Pada umur 1,5 sampai
2,5 bulan, kalkun sudah mengalami perkembangan yang lumayan. Untuk itu kalkun
perlu menempati kandang yang lebih lega. Untuk kandangnya, sama dengan kandang
kalkun berumur 0-1 bulan diatas. Hanya saja populasinya perlu dikurangi menjadi
sepuluh ekor kalkun saja.
3. Kandang kalkun umur 2,5
bulan ke atas
Kalkun berumur 2,5
bulan ukuran kandangnya yaitu panjang 2
meter, tinggi 70 cm, lebar 80 cm dan kaki-kaki menyesuaikan pada kondisi
setempat. Kandang dengan luasan seperti diatas diisi dengan 20 ekor kalkun.
Saat kalkun berumur 3 bulan, maka populasinya dikurangi menjadi 10
ekor/kandang. Kemudian pada umur 3,5 bulan, dikurangi lagi sehingga dalam satu
kandang hanya terdapat 8 ekor kalkun.
Pada umur 3 bulan,
kalkun harus mulai dipisah-pisah menurut jenis kelaminnya. Jadi, antara kandang
jantan dan kandang betina dibuat sendiri-sendiri. Kalkun jantan juga mulai
diseleksi untuk mendapatkan calon pejantan yang baik. Kalkun jantan yang kurang
bagus kita gunakan sebagai kalkun potong.
4. Kandang lantai
Selain menempati
kandang boks, kalkun mulai umur 2 bulan keatas
juga bisa menempati kandang lantai. Ukuran kandang lantai ini, sebagai
contoh, panjang 6 meter, lebar 3 meter,
dengan tinggi menyesuaikan dengan keadaan.
Tentu saja ukuran ini tidak baku dan melihat pada kondisi setempat.
Populasi kandang lantai ini sekitar 20-30 ekor untuk tiap meter
perseginya. Jadi kita bisa menghitung
sendiri ukuran kandang dan isinya.
5. Kandang pejantan
Kalkun pejantan mutlak
harus diberi kandang boks tersendiri. Ini berguna agar kalkun tidak berkelahi
yang akan mengakibatkan luka dan bulu rontok. Ukuran kandang untuk pejantan ini
80x80x80 cm. Kandang juga dibuat
berkaki. Tiap satu kandang hanya berisi satu kalkun saja.
6. Kandang untuk mengeram
Saat bertelur dan mengeram, kalkun harus disediakan kandang khusus.
Kandang ini berupa boks dengan ukuran 40x40x40
cm. Sebagai alasnya, bisa ditaruh merang/tangkai padi. Jika kita memelihara
kalkun dalam jumlah banyak, maka kandang pengeraman ini juga harus disediakan
dalam jumlah banyak. Jumlahnya bisa disesuaikan sesuai dengan jumlah indukan
yang ada.
B. Tempat makan minum.
Tempat makan dan minum
untuk kalkun disesuaikan dengan umurnya. Untuk kalkun kecil, buatlah tempat
makan dari bahan bambu yang panjangnya 40 cm
dan berdiameter 8-10 cm yang dibelah dua. Cara membelahnya tidak sama tapi
untuk bagian yang digunakan lebih besar, kira-kira 2/3 luas penampang. Bagian
bawah bambu kita beri tahanan/alas supaya tidak terguling. Tempat makan ini
cukup untuk memberi makan 20-25 ekor kalkun kecil.
Selain tempat makan
dari bambu, tempat makan yang praktis bisa terbuat dari tempat minum yang biasa
dijual di poultry shop. Jadi, dalam tempat minum itu kita isikan makanan untuk
kalkun.
Untuk kalkun dewasa,
tempat makan bisa berupa wadah plastik seperti baskom kecil. Jika mau dibuat
sendiri, bahannya bisa dari kayu untuk bagian tepinya, dan tripleks sebagai
alasnya. Untuk tempat makan kalkun dewasa ini sebenarnya sangat fleksibel, yang
penting kalkun bisa makan bersama-sama tanpa kesulitan.
Sebagai tempat minum,
bisa kita gunakan tempat minum untuk ayam pedaging. Tempat minum ini mudah kita
dapatkan di toko-toko. Untuk kalkun kecil, penempatannya perlu diatur agar
tidak membahayakan. Posisi tempat minum harus agak tinggi agar kalkun tidak
mudah masuk ke bagian tempat yang berisi air. Usahakan agar saat menggantung
tempat minum ini tidak terlalu tinggi agar kalkun tidak susah saat minum.
Kalkun adalah hewan
yang tidak memerlukan banyak air, terutama yang kecil. Jika kita memberi air
terlalu banyak, kalkun akan berkurang nafsu makannya dan gampang terkena
penyakit. Untuk itu, waktu minum harus diawasi. Setelah makan, kalkun kita beri
minum. Setelah semua selesai minum, tempat minum diambil/disingkirkan dari
kandang.
C. Ransum untuk kalkun
Kalkun adalah hewan
yang tidak begitu pemilih. Artinya, jenis-jenis makanan seperti bekatul, sisa
nasi, sisa sayur dan sejenisnya, bisa dipakai. Akan tetapi untuk pemeliharaan
yang intensif, kita harus mengetahui jenis dan kebutuhan perharinya.
Kalkun kecil dan kalkun
dewasa membutuhkan ransum yang berbeda macam dan porsinya. Dari jenisnya,
makanan yang biasa dikonsumsi kalkun untuk hidupnya adalah:
1. Konsentrat.
Konsentrat yang
diberikan untuk kalkun adalah konsentrat jenis BR yang harganya dipasaran Rp
5000/kilogram. pemberian konsentrat BR disesuaikan menurut umur kalkun. Seperti
kita ketahui, dipasaran terdapat konsentrat jenis BR1 dan BR 2. Selain
konsentrat, ada juga ransum untuk penggemukan seperti polar. Untuk penguat
tulang, konsentrat jenis AD1 juga bisa diberikan kepada kalkun.
2. Bekatul.
Bekatul sebagai salah
satu bahan campuran makanan ini diberikan pada kalkun dewasa. Bekatul atau
dedak bisa kita dapatkan di warung-warung, poultry shop atau penggilingan padi.
Untuk jenisnya, bekatul dibagi menjadi dua yaitu bekatul kasar dan bekatul
halus. Bekatul kasar biasanya masih mengandung banyak sekali kulit padi. Untuk
itu, usahakan memberi kalkun-kalkun peliharaan dengan bekatul halus.
3. Tahu.
Tahu yang kita
pergunakan adalah tahu putih tawar (bukan yang asin) yang belum digoreng. Bahan
makanan kalkun muda ini mudah kita dijumpai dimana-mana. Yang perlu diwaspadai,
jangan sampai membeli tahu yang berpengawet untuk non makanan seperti formalin.
Agar lebih hemat kita dapat membeli tahu ini dengan cara berlangganan di tempat
pembuatan/pabrik. Untuk tahu yang
disimpan dalam kulkas/frezzer, sebelum digunakan sebagai ransum, rendam dahulu
dalam air panas selama beberapa saat.
4. Hijauan.
Hijauan (sebagai sumber
vitamin) paling populer bagi kalkun adalah daun pisang. Cara menyajikannya
bahkan sangat mudah. Kita hanya perlu memetik daun pisang dengan pisau dan
langsung melemparkannya ke kerumunan kalkun. Dengan lahap pasti kalkun-kalkun
tersebut akan memakannya sampai habis.
Selain daun pisang,
beberapa hijauan seperti kangkung, sawi, daun pepaya dan sebagian jenis
sayuaran juga disukai kalkun. Untuk itu, tidak ada salahnya membudidayakan
tanaman ini sebelum kalkun-kalkun muda mengisi kandang kita.
5. Nasi aking.
Nasi aking adalah nasi
sisa yang dicuci bersih dan dijemur sampai kering. Makanan ini juga salah satu
makanan sumber karbohidrat yang disukai kalkun. Untuk menyajikannya, kita harus
terlebih dahulu merendamnya dalam air panas agar lebih lunak. Saat membeli nasi
aking, kita harus memilih yang bersih dan tidak tercampur bahan lain.